Saat pertama kali pmenyambungkan host ke internet, perlu men-setting ip address, netmask, dan lain-lain. Akan tetapi saat ini jumlah pengguna internet semakin bertambah hingga pengguna rumah tangga. Tidaklah praktis bila untuk men-settingnya terlebih dahulu karena pasti diperlukan pengetahuan tentang jaringan gateway, ip address, dan lainnya (meski hal ini lebih baik dan direkomendasikan).
Sejak adanya DHCP, parameter yang diperlukan untuk men-setting IPv4 telah dapat diotomatisasi. Koneksi dengan menggunakan PPP atau LAN yang dibangun dengan windows-95/NT ke atas sudah umum digunakan sehingga membuat user lebih familiar dengan jaringan dan internet. Akan tetapi DHCP adalah fungsi option/pilihan pada IPv4, tidak semua sistem maupun OS mendukungnya. Pada sistem tertentu tetap saja beberapa parameter harus di setting secara manual.
Pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan secara standar. Dengan kata lain, pada IPv6 ini seluruh mesin tunggal menyambungkan pada kabel jaringan dan segera dapat tersambung pada internet.Pada setting otomatis ini disediakan dua cara tergantung pemakaian address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull. Kedua cara ini dipilih sesuai kecenderungan administrator.
Setting otomatis stateless adalah cara yang menyajikan proses paling sedikit. Tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP Address, tetapi cukup men-setting router saja. Host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebutmemperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah patern bit yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, kemdian membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya IP address dari host tersebut. Pada informasi unik pada host ini digunakan antara lain address MAC dari jaringan interace.
Malalui setting otomatis stateless ini kita memperoleh kemudahan pengelolaan, terutama dengan ethernet atau FDDI, karena langsung megalokasikan sedikitnya 48 bit (sebesar address MAC) untuk satu jaringan. Namun demikian ia juga memiliki kelemahan, yaitu efisiensi penggunaan address yang buruk.
Cara yang keduan adalah dengan setting otomatis statefull yang merupakan teknik seara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address.
Cara ini mirip dengan cara DHCP pada IPv4, walaupun harus memelihara server dan address, namun karena IP address dapat dipakai secara efektif, cara ini memiliki karakteristik, administrator dapat menglola secara detail, seperti dapat menstruktur adress didalam organisasi dan lain-lain.
Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protokol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termsuk pula IGMP (Internet Group Management Protokol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.
Semoga bermanfaat,, by +Fazri Abdiana
Sejak adanya DHCP, parameter yang diperlukan untuk men-setting IPv4 telah dapat diotomatisasi. Koneksi dengan menggunakan PPP atau LAN yang dibangun dengan windows-95/NT ke atas sudah umum digunakan sehingga membuat user lebih familiar dengan jaringan dan internet. Akan tetapi DHCP adalah fungsi option/pilihan pada IPv4, tidak semua sistem maupun OS mendukungnya. Pada sistem tertentu tetap saja beberapa parameter harus di setting secara manual.
Pada IPv6 fungsi untuk men-setting secara otomatis disediakan secara standar. Dengan kata lain, pada IPv6 ini seluruh mesin tunggal menyambungkan pada kabel jaringan dan segera dapat tersambung pada internet.Pada setting otomatis ini disediakan dua cara tergantung pemakaian address, yaitu setting otomatis stateless dan statefull. Kedua cara ini dipilih sesuai kecenderungan administrator.
Setting otomatis stateless adalah cara yang menyajikan proses paling sedikit. Tidak perlu menyediakan server untuk pengelolaan dan pembagian IP Address, tetapi cukup men-setting router saja. Host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebutmemperoleh prefix dari address dari jaringan tersebut. Kemudian host menambah patern bit yang diperoleh dari informasi yang unik terhadap host, kemdian membuat IP address sepanjang 128 bit dan menjadikannya IP address dari host tersebut. Pada informasi unik pada host ini digunakan antara lain address MAC dari jaringan interace.
Malalui setting otomatis stateless ini kita memperoleh kemudahan pengelolaan, terutama dengan ethernet atau FDDI, karena langsung megalokasikan sedikitnya 48 bit (sebesar address MAC) untuk satu jaringan. Namun demikian ia juga memiliki kelemahan, yaitu efisiensi penggunaan address yang buruk.
Cara yang keduan adalah dengan setting otomatis statefull yang merupakan teknik seara ketat dalam hal range IP address yang diberikan pada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address.
Cara ini mirip dengan cara DHCP pada IPv4, walaupun harus memelihara server dan address, namun karena IP address dapat dipakai secara efektif, cara ini memiliki karakteristik, administrator dapat menglola secara detail, seperti dapat menstruktur adress didalam organisasi dan lain-lain.
Pada saat melakukan setting secara otomatis, informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah ICMP (Internet Control Message Protokol) yang telah diperluas. Pada ICMP dalam IPv6 ini, termsuk pula IGMP (Internet Group Management Protokol) yang dipakai pada multicast pada IPv4.
Semoga bermanfaat,, by +Fazri Abdiana
Tag :
Jaringan
0 Komentar untuk "Setting Address Otomatis pada IPv6"